Senin, 26 Oktober 2015

A. Jenis - Jenis Organisasi

JENIS - JENIS ORGANISASI

Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
 1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.

(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang,       semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang     terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.

2. Berdasarkan sifat hubungan personal

(1) organisasi formal adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum
(2) organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby.

3. Berdasarkan tujuan

Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu :
(1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’
(2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘.

4. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;
(1) organisasi pendidikan
 (2) organisasi kesehatan
 (3) organisasi pertanian, dan lain lain.
5. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan
 (2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik
3) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja
(4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

6. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.

Mungkin setiap pengusaha ataupun perusahan mempunyai organisasi. Organisasi ini sendiri sangat penting bagi pemilik perusahaan yang di antara lain meliputi:

Organisasi Berdasarkan Tujuannya
1.     Profit Oriented Organization
Tujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Manfaat yang di dapat dari suatu perusahaan yang menganut jenis organisasi ini hanya untuk faktor internal. Artinya, hanya orang-orang yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut yang akan memperoleh manfaatnya.

2. Non Profit Oriented Organization (Organisasi Sosial)
Tujuan organisasi jenis ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari organisasi jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. dalam hal ini, masyarakatlah yang memperoleh manfaatnya. Organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan.

Berdasarkan Tipe atau bentuknya:
a. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Ciri-ciri:
·         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·         Jumlah karyawan sedikit
·         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
·         Belum terdapat spesialisasi
·         Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·         Struktur organisasi sederhana dan stabil
·         Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
·         Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
1.     Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
2.     Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
3.     Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
4.     Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
5.     Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
6.     Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
7.     Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
8.     Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
9.     Adanya penghematan biaya
10. Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis
1.     Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
2.     Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
3.     Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4.     Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
5.     Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
6.     Kurang tersedianya saf ahli
Contoh bagan organisasi lini :



b. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Ciri-ciri:
 Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
 Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
 Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
 Jumlah karyawan banyak
 Organisasi besar, bersifat komplek
 Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
1.     Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2.     Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
3.     Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
4.     Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
5.     Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6.     Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
7.     Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8.     Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
1.     Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
2.     Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
3.     Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
4.     Pimpinan lini mengabaikan advis staf
5.     Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
6.     Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
7.     Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
8.     Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Contoh bagan :



c. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri-ciri:
 Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
 Target-target jelas dan pasti
 Pengawasan ketat Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
1.     Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2.     Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
3.     Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4.     Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
5.     Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6.     Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
1.     Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2.     Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
3.     Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional.


d. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri:
 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
 Terdapat spesialisasi yang maksimal
 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
1.     Solodaritas tinggi
2.     Disiplin tinggi
3.     Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
4.     Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
1.     Kurang fleksibel dan tour of duty
2.     Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3.     Spesiaisasi memberikan kejenuhan


B. Struktur Organisasi






Minggu, 18 Oktober 2015

 Jurnal Penyesuaian Bagi Perusahaan Jasa

A. Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jutnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo mencerminkan jumlah yang sebenarnya

B. Fungsi jurnal penyesuaian adalah :

1. Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga sesuai dengan saldo rill (yang sesungguhnya)

2. Menghitung pendapatan dan beban selama periode yang bersangkutan

C.Akun yang biasa memerlukan penyesuaian pada akhir periode adalah :

1. Akun perlengkapan, karena pemakaian

2. Akun beban dibayar muka, karena waktu telah dijalani / jatuh tempo

3. Akun tetap, karena penyusutan aktiva

4. Akun pendapatan, karena ada pendapatan yang belum diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan

5. Akun beban, karena ada beban yang belum diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban

6. Akun pendapatan diterima muka, karena berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan



1.2.  Pengertian Jurnal Penyesuaian Bagi Perusahaan Jasa

Penyusunan neraca saldo biasanya dilakukan setiap akhir bulan, yang merupakan ringkasan dari perkiraan buku besar. Tetapi data yang terdapat dalam neraca saldo tidak langsung dapat disusun laporan keuangan, karena masih ada data yang memerlukan penyesuaian terlen=bih dahulu. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyusunan jurnal penyesuaian untuk melakukan penyesuaian pembukuan

Jurnal penyesuaian (adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode. Tujuan dari penyusunan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :

1. Agar setiap perkiraan rill, khususnya perkiraan harta dan utang pada akhir periode menunjukkan jumlah sebenarnya

2. Agar setiap perkiraan nominal, yaitu perkiraan pendapatan dan beban pada akhir periode menunjukkan besarnya pendapatan dan beban yang harus diakui

Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir periode. Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Pemakaian Perlengkapan

Pemakaian perlengkapan yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi atau dipakai selama periode akuntansi. Jumlah yang disesuaikan sebesar junlah yang terpakai


2. Piutang Pendapatan

Piutang pendapatan atau pendapat yang masih harus diterima artinya pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau belum diterima. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi pendapatan yang belum diterima


3. Utang Beban atau Beban yang Masih Harus dibayar

Utang beban artinya beban yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat atau belum dibayar. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah menjadi beban yang belum dibayar



4. Utang Pendapatan atau Pendapat Diterima Muka

Utang pendapatan artinya pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan tersebut merupakan pendapatan di masa yang akan datang

Berikut ini metode penyusunan jurnal penyesuaiannya:

1. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai kewajiban atau utang. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadaluarsa

2. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang belum terlampaui atau belum kadaluarsa


5. Persekot Biaya Atau Beban Dibayar Di Muka

Beban dibayar di muka artinya beban yang sudah dibayar, tetapi beban tersebut merupakan beban untuk masa yang akan datang. Penyusunan jurnal penyesuaian untuk beban dibayar di muka dapat dilakukan dua metode


a. Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai harta atau aktiva, jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang sudah terlampaui atau sudah kadaluarsa/sudah menjadi beban

b. Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban. Jumlah yang disesuaikan sebesar jumlah yang belum terlampaui

Minggu, 11 Oktober 2015

LAPORAN KEUANGAN


A. Pengertian Laporan Keuangan 

Pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. 

B. Jenis Bukti Transaksi

Bukti transaksi jika dilihat dari asalnya dibedakan menjadi 2 (dua) diantaranya yaitu:


C. Bukti transaksi internal

Bukti transaksi internal ialah bukti pencatatan kejadian di dalam perusahaan tersebut. Umumnya berupa memo dari pimpinan ataupun orang yang ditunjuk.



2. Bukti transaksi eksternal

Bukti transaksi eksternal ialah bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Bukti-bukti tersebut, yaitu:

a. Faktur adalah suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, yang dibuat oleh pihak penjual lalu disampaikan kepada pihak konsumen atau pembeli.

Pada umumnya dibuat rangkap dua, yang asli diberikan ke si konsumen/pembeli sebgai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan kopiannya dipegang oleh si penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.

b. Kuitansi (official Receipt) adalah suatu bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu barang atau yang lainnya.

Kuitansi dibuat serta ditanda tangani oleh pihak yang menerima uang dan juga diserahkan kepada pihak yang telah melakukan pembayaran. Kuitansi pada umumnya terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kapada pihak yang membayar yaitu sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal (Sus atau bonggol kuitansi) untuk sementara dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.

c. Nota debet (Debit Memo) adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim suatu perusahaan atau suatu badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah didebet dengan nominal/jumlah tertentu.

Penerina nota debet ini akan mencatat pada akun pihak pengirim nota pada sisi kredit.

d. Nota kredit adalah pemberitahuan atau perhitungan yang dikirim suatu perusahaan atau badan usaha kepada pelanggannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan nominal/jumlah tertentu. Penerima nota kredit ini, akan mencatat pada akun pihak – pihak pengirim nota pada sisi debet.

e. Cek (Cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, lalu ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah  suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari dua bagian, diantaranya: lembar utama yang diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran, dan juga struk/bonggol cek untuk dijadikan bukti tambahan transaksi yang disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.

f. Bilyet giro adalah suatu surat perintah dari nasabah suatu bank, kepada bank yang berkaitan/bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening si penerima yang namanya telah disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama ataupun pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tak bisa menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan, Akan tetapi hanya saja dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.

g. Rekening Koran adalah suatu bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya, dan juga digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan, dan juga saldo kas menurut bank.

h. Bukti Setoran Bank adalah saat atau setiap melakukan setoran bank, harus mengisi slip setoran yang telah disediakan oleh bank terlebih dahulu.

i. Bukti Memo randum adalah suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut dan umumnya terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji para pegawai yang masih dibayar.

j. Bukti Kas Masuk Dan Bukti Kas Keluar adalah bukti kas masuk yaitu bukti atas penerimaan uang ataupun kas yang dilengkapi dengan buktinya.Seperti contohnya: kuitansi dan nota. Bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran. Seperti contohnya: kuitansi dari kreditur dan nota kontan asli.

Kamis, 08 Oktober 2015

Penulisan 1

Prinsip Akuntansi & Pelaksanaannya
A.     Pengertian Akuntansi
v Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur & melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
B.  Manfaat Informasi Akuntansi
a.   Perubahan tiap jenis harta, utang dan modal
b.   Perubahan jenis dan jumlah pendapatan usaha
c.   Besarnya laba / rugi perusahaan
d.   Nilai harta, utang dan modal pada suatu periode tertentu.
II.   Pemakai Informasi Akuntansi
 Pihak Intern perusahaan yaitu
o Pemilik Perusahaan
o Karyawan
o Manajemen Perusahaan
o Investor
 Pihak Ekstern perusahaan yaitu:
1)  Masyarakat
2)  Pemerintah
3)  Kreditur
III.      Bidang Khusus Akuntansi
1.   Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan yang berhubungan dengan laporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan.Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan  banyak macam ragamnya,  maka laporan yang dihasilkan  harus bersifat serba guna (General Purpose)
Untuk memenuhi hal tersebut, ada aturan-aturan yang telah disetujuibersama yang
disebut “Prinsip-Prinsip Akuntansi” yang harus diperhatikan
2.   Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas   terhadap laporan yang dihasilkan oleh Akuntansi Keuangan.
Hal-hal lain yang menjadi beberapa faktor dilakukannya Auditing adalah memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur/peraturan serta menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep dasarnya adalah Obyektifitas dan Independensi
3.   Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi Manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan. Beberapa kegunaan dari Akuntansi Manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Akuntansi Manajemen tidak terbatas pada data historis saja, ada kalanya digunakan data yang baru terjadi dan bahkan data taksiran.
1.   Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi  suatu barang.
Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya baik yang telah maupun yang akan terjadi
2.   Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan selain pajak. Hal ini disebabkan adanya perbedaan konsep tentang transaksi, metode pengukuran dan cara  pelaporan.
Untuk tujuan pajak, hal-hal tersebut diatas di atur oleh Undang-Undang. Oleh karena setiap perusahaan  akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui tentang konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut.
IV.      Akuntansi Sebagai Profesi
1.   Akuntan Privat
adalah  Akuntan   yang  bekerja  pada  perusahaan   tertentu   dan  merupakan karyawan perusahaan tersebut, yang meliputi bidang:
a.   Penyusunan Sistem Pengawasan Manajemen (SPM)
Yaitu sistem yang dirancang untuk memberi motivasi kepada para manajer pelaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen teras.
b.  Akuntansi Keuangan
Yaitu proses akuntansi sejak pencatatan s/d penyusunan laporan keuangan.
c.   Akuntansi Biaya
Yaitu proses akuntansi yang memantau, memilih dan memproses data biaya, terutama pada perusahaan manufaktur (pabrik).
d.  Internal Auditing
Perusahaan-perusahaan yang sudah mencapai kapasitas besar biasanya memiliki staf Internal Auditing. Internal Auditor bertugas mengevaluasi dan menginvestigasi secara khusus dan sistematik sistem akuntansi perusahaan.
e.   Penganggaran
Yaitu proses  menetapkan  rencana  aktivitas  perusahaan  secara menyeluruh  yang akan dilaksanakan  perusahaan  pada periode mendatang.
2.   Akuntan Publik
adalah akuntansi yang bergerak dalam bidang akuntansi publik, yaitu menyerahkan jasa akuntansi untuk organisasi bisnis atau pun non bisnis.
3.   Akuntan Pemerintah
adalah akuntan yang bekerja sebagai Auditor pihak pemerintah
4.   Akuntan Pendidik
adalah akuntan yang berprofesi sebagai pendidik akuntan-akuntan profesional. Disamping mengajar, akuntan ini juga bisa melakukan pengabdian masyarakat dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.